Minggu, 30 Oktober 2016

Ekonomi Manajerial


EKONOMI MANEJERIAL
Ekonomi manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis pengetahuan pengambilan keputusan yang menelaah bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien. Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total.
Ekonomi manejerial meliputi aspek yaitu manajemen keuangan, manajemen SDM, manajemen operasional, manajemen pemasaran. Adapun masalah-masalah dalam ekonomi manejerial yaitu:
ü  Penentuan laba
ü  Jenis produk dan jumlah produksi
ü  Teknik produksi
ü  Biaya produksi dan pemasaran
ü  Daya serap pasar
ü  Tingkat elastisitas pasar
ü  Investasi dan pendanaan
ü  Penetapan bunga
Terdapat teori-teori dalam ekonomi perusahaan dalam kerangka kerja untuk keputusan seperti teori perilaku konsumen, teori produksi, teori pembiayaan dan investasi, teori harga dan pasar. Dalam ilmu pengambilan keputusan (alat dan teknik analisis) dapat dilakukan dengan teknik optimasi, peramalan, teori permainan, analisis numerik, dan estimasi statistik. Teori-teori ekonomi perusahaan dan ilmu pengambilan keputusan digunakan dalam ekonomi manajerial. Ekonomi manajerial menggunakan konsep ekonomi dan ilmu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah manajerial dengan solusi optimal terhadap masalah-masalah keputusan manajerial
Ekonomi manajerial mencakup empat komponen sebagai berikut beserta sedikit penjabarannya
1.       SDM ( Sumber Daya Manusia) adalah pegawai, buuh, karyawan menurut (mikro) sedangkan menurut (makro) SDM berarti penduduk suatu negara yang sudah memasuki angkatan kerja.
2.       Operasional adalah suatu konsep dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tujuan perusahaan.
3.       Keuangan berupa perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pencairan dan penyimpanan dana.
4.       Pemasaran adalah upaya yang dilakukan sebuah perusahaan dalam memperkenalkan suatu produk atau mempopulerkannya ke masyarakat atau golongan tertentu.
Ekonomi manajerial mempunyai tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan khusus dari ekonomi manajerial yaitu, efektifitas dan efisiensi produksi, pengaturan dan strategi, penyeimbangan supply dan demand, dan peningkatan penjualan. Sedangkan tujuan umum dari ekonomi manajerial adalah mencari keuntungan/laba. Dalam ekonomi manajerial perlu memperhatikan perilaku konsumsi, pasar, dan produksinya berdasarkan teori-teori ekonomi manajerial untuk dapat menghasilkan laba.
Rumus Laba:
LABA = Pendapatan – biaya
π = TR – TC
Laba merupakan tujuan akhir dari suatu perusahaan. Laba sendiri juga sebagai sarana untuk menciptakan kesejahteraan bagi pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan (karyawan, negara, investor, masyarakat). Laba menentukan multiplier effect pembangunan. Laba mempunyai beberapa peran yaitu sebagai sumber pembiayaan, sebagai ukuran untuk membagi hasil usaha (deviden), sebagai ukuran pembayaran pajak, dll. Laba sebagai sumber pembiayaan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya.
Komponen penentu laba yaitu pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan variabel eksogen, yang tidak bisa dimanaje secara langsung oleh manajemen, hanya bisa dipengaruhi, karena pengambilan keputusannya adalah konsumen. Agar optimal memperoleh pendapatan perlu dikaitkan dengan teori perilaku konsumen. Sedangkan biaya merupakan variabel endogen, yang bisa dimanaje secara langsung oleh manajemen, Agar optimal perlu penanganan biaya secara khusus dan cermat menggunakan berbagai teori, seperti teori biaya produksi, teori biaya pemasaran, dan sebagainya. Akuntansi Biaya menjadi instrumen yang penting. Teori-teori agar memperoleh laba, meliputi :
ü  Teori Pembuangan Resiko: jika resiko-resiko kerugian dapat dihindari.
ü  Teori Friksi: Jika menang dalam mengambil kesempatan ketika friksi terjadi
ü  Teori Monopoli: Jika memonopoli usaha.
ü  Teori Inovasi: Jika inovasi lebih awal dibanding pesaingnya.
ü  Teori Efisiensi: Jika efisien dalam operasionalnya.
ü  Teori Kompensasi: jika mampu memuaskan konsumen, dan mempertahankan efisiensi.
            Gb. Hubungan antar lingkungan dalam bisnis
Ekonomi manajerial termasuk dalam ekonomi mikro. Ekonomi Manajerial yaitu Penggunaan konsep ekonomi dan ilmu penganmbilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah menejerial. Yang dimaksud konsep ekonomi diatas yaitu sebuah teori-teori ekonomi perusahaan yang mencakup teori perilaku konsumen, proses produksi, pembiayaan dan investasi juga harga dan pasar. Dan teori tersebut digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah manajerial perusahaan yang berupa :
·         Penentuan laba
·         Jenis produk dan jumlah produksi
·         Teknik produksi
·         Biaya produksi dan pemasaran
·         Daya serap pasar dan penetapa harga
·         Tingkat elastisitas pasar
·         Investasi dan penanaan
Akan diselesaikan dan diputuskan dengan menggunakan ilmu pengambilan keputusan sebagai alat teknis analisis yaitu teknik optimasi, peramalan, teori permainan analisis numerik, estimasi statistik.
Tujuan umum ekonomi manajerial adalah memperoleh laba , dari tujuan umum tersebut terbentuklah beberapa tujuan khusus yaitu :
1.       Efektifitas dan efisiensi produksi
2.       Pengaturan dan strategi
3.       Peneimbangan supply dan demand
4.       Peningkatan penjualan
LABA ?
LABA = PENDAPATAN – BIAYA
            Laba merupakan tujuan akhir sebuah perusahaan, dalam terapainya laba makan akan tercipta kesejahteraan bagi pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan seperti Karyawan Negara, Investor, dan juga masyarakat. Peran laba sebagai berikut :
Ø  Laba sebagai permbiayaan seperti,
-          Peningkatan SDM
-          Perluasan produk
-          Perluasan pasar
-          Pembiayaan lainnya
Ø  Laba sebagai ukuran permbiayaan pajak
Ø  Laba sebagai ukuran untuk membagi hasil
Ø  Laba merupakan cerminan kesehatan operasional perusahaan
Ø  Laba sebagai sumber pembiayaan kesejahteraan
Ø  Laba sebagai sumber pembiayaan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya.
Komponen penentu laba
Ø  Laba = Pendapatan – Biaya
Ø  Pendapatan meruoakan variabel eksogen, yang tidak bisa dimanaje secara langsung oleh manajemen, hanya bisa dipengaruhi karena pengambilan keputusannya hanya konsumen.
Ø  Biaya merupakan variabel endogen, yang bisa dimanaje langsung oleh manajemen.
            Keputusan manajemen lebih mudah melalui pengendalian biaya dibanding meningkatkan pendapatannya keputusan manajemen tersebut terkait dengan biaya :
1.       Eliminasi biaya (penghilangan biaya)
2.       Reduksi biaya ( pengurangan biaya)
3.       Ekstensifikasi biaya (perluasan atau penambahan biaya)
4.       Intensifikasi biaya ( pengefektifan atau pengefisiensian biaya)



TEORI BIAYA DAN ESTIMASI BIAYA
Keputusan manajerial memerlukan perbandingan antara biaya dan manfaat, biaya mencerminkan efisiensi manajerial. Maka dalam kosep biaya penggunaannya dihitung dalam nilai ekonomi, sedangkan dalam konsep produksi penggunaannya dihitung dalam nilai fisik. Biaya dalam produksi menentukan pricingDescription: http://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png. Kosep biaya produksi :
Ø Biaya Relevan
Adalah  biaya yang secara aktual mempengaruhi setiap kegiatan atau keputusan dalam produksi, bersifat kepuusan proyeksi manaat masa depan bukan bersiat historis.
Ø Biaya Alternatif
Biaya yang timbul akibat memilih keputusan tertentu, biaya ini membandingkan antara biaya ekonomi dan biaya eksplisit juga implisit.
Ø Biaya Eksplisit Versus Implisit
Eksplisit cost adalah biaya yang diukur dengan bukti keluarnya kas. Implisit cost adalah biaya non kas yang diukur melalui konsep opportunity.
Ø Biaya Marginal
Biaya yang timbul akibat menambah output produksi . Biaya ini bersifat uniter , diukur pada titik waktu tertentu. Cenderung bersifat jangka pendek.
Ø Biaya Inkremental
Akumulasi atas variasi biaya pada variasi kepuniba.ac.idutusan manajerial yang bersifat jangka panjang . Biaya inkremental ini menghasilkan:
- biaya relevan:
  biaya yang masih dapat dipengaruhi oleh
  keputusan manajerial tertentu
- biaya irrelevan (biaya hangus) (sunk cost):
  biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
  keputusan manajerial tertentu
Biaya ini berbeda dengan biaya marginal. Biaya marginal bersifat uniter, sedang biaya inkremental bersifat akumulasi.
Ø Biaya Jangka pendek Dan Jangka panjang
JANGKA PENDEK
- periode dimana input produksi bersifat tetap
- orientasinya untuk  keputusan operasi  sehari-hari
- terkait dengan marginal cost
FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK
TC = TFC + TVC
Fungsi biaya di atas perlu diderivasi menjadi:
Biaya rata-rata (Average cost):
- Average Fixed Cost (AFC)
- Average Variable Cost (AVC)
- Average Total Cost (ATC)
Biaya marginal (Marginal cost) (MC) Elastisitas Biaya (EC)
PENDUGAAN UNGSI BIAYA
Menggunakan pendekatan:
- Analisis Regresi Kubik
  (variabel bebasnya hingga berpangkat tiga)
  TC = a + bQ + cQ2 + dQ3
  a = TFC   
  bQ + cQ2 + dQ3 = TVC
  (
àà cenderung untuk jangka pendek)
- Model Cobb-Douglas (regresi logaritma)
  TC = aQbrgwd     
  
(
àà untuk jangka panjang)
KETERBATASAN ANALISIS REGRESI KUBIK
 Model Kubik tidak dapat untuk menduga jangka panjang karena tidak memuaskan secara teori ekonomi . Tidak dapat menjelaskan perubahan jangka panjang apabila harga input berubah sementara penggunaan input dan produksi output tetap. Maka, sebagai penggantinya menggunakan model Cobb-Douglas.
-          Misal: Inputnya K dan L, dengan harga r untuk K dan w untuk L, maka dapat dinotasikan  TC = f(Q,r,w)
-          Atau persamaannya dapat ditulis TC = rK+wL
-          Jika harga input naik 2 kali, maka TC’=2TC, Bukti: TC’=(2r)K+(2w)L = 2(rK+wL) = 2TC
JANGKA PANJANG
- periode dimana input  produksi berubah
- orientasinya untuk perencanaan jangka  panjang
- terkait dengan  inkremental cost
.
LEARNING CURVE
•          Kurva yang menunjukkan penurunan rata-rata biaya input produksi akibat penambahan total output produksi
•         Ilustrasi:
untuk membuat produk sebanyak 100 unit butuh 1000 jam kerja, tetapi ketika sudah ada pengalaman dan tata kerja yang baik, untuk produksi 100 unit berikutnya hanya butuh waktu kurang dari 1000 jam (misal 700 jam kerja).
•          Penurunan rata-rata biaya input terbesar  ketika perusahaan telah berpengalaman dan didukung proses produksinya dengan teknologi baru

biaya produksi



BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga merupakan pengeluaran yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor – faktor produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu produk.

Biaya produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut :

  1. bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
  2. bahan-bahan pembantu atau penolong
  3. upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
  4. penyusutan peralatan produksi 
  5. uang modal, sewa
  6. biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
  7. biaya pemasaran seperti biaya iklan
  8. pajak


Berdasarkan jangka waktunya, biaya produksi di bedakan menjadi 2 yaitu :

1. Jangka Waktu Pendek.
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, Yakni:

# Biaya Total (Total Cost / TC) 
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya Variabel dan Biaya Tetap.  TC= TVC + TFC

# Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC) 
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan.
Semakin banyak produk yang dhasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.

Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dls.
TVC= TC-TFC

# Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC) 
Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan.
Contoh: biaya abonemen Telepon, Biaya Pemeliharaan Bangunan,biaya penyusutan, dls.
TFC=TC-TVC

# Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC) 
BiayaTotal (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).
ATC =TC/Q
Q= jumlah Output yang dihasilkan

Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ATC = AVC+AFC

# Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC) 
Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi tertentu(Q).
AVC= TVC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AVC=ATC-AFC

# Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC) 
Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumllah barang tertentudibagi dengan jumlah produksi tertentu (Q).
AFC=TFC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AFC=ATC-AVC

# Biaya Marginal (Marginal Cost / MC) 
Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan output.

2. Jangka Waktu Panjang.
Sedangkan jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang masih dapat berubah – ubah.

Teori – teori biaya jangka panjang yakni diantaranya ialah :

Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.
Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel.  LTC=∆LVC

Dengan LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang

# Biaya Marjinal jangka panjang 
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit.
Perubahan biaya total sama dengan perubahan biaya variable.
Maka,  LMC=∆LTC/∆Q

Dengan LMC= Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)
∆LTC= Perubahan Biaya Total jangka Panjang
∆Q= Perubahan Output

# Biaya Rata – rata 
Biaya total dibagi Jumlah Output.  LRAC=LTC/Q
Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output
Jenis-jenis Biaya Produksi

Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :

1. Biaya bahan baku (direct material Cost)

Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)

Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.

3. Biaya overhead pabrik

Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :

  1. Biaya bahan penolong 
  2. Biaya tenaga kerja tidak langsung 
  3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap 
  4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin 
  5. Biaya listrik dan air pabrik 
  6. Biaya asuransi pabrik 
  7. Operasi lain-lain 


Proses Produksi

Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan berdasarkan proses produksinya. Proses produksi dibagi menjadi 2 macam:

1. Produksi atas dasar pesanan 

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar. Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan harga pokok pesanan

2. Produksi masa 

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan pengolahan produknya untuk memenuhi persediaan di gudang yang umumnya produknya berupa standar.

Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses (Process cost methode). Dalam metode, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produk persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut, dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

akuntansi biaya



AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang.
Objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective) adalah sebagai suatu item atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah aktivitas atau item-item yang dapat menjadi objek biaya:
  • Produk, Proses
  • Batch dari unit-unit sejenis , Departemen
  • Pesanan pelanggan, Divisi
  • Kontrak, Proyek
  • Lini produk, Tujuan strategis

Tujuan Akuntansi Biaya 

Tujuan Akuntansi Biaya antara lain:
  • Perencanaan serta pengendalian biaya. 
Manajemen menyusun estimasi pendapatan dan biaya dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan. 
Dasar estimasi biaya tersebut adalah data historis, namun fakor lain yang berpotensi memiliki pengaruh terhadap biaya juga dipertimbangkan. 
Kemudian manajemen akan menelaah apakah biaya-biaya yang terjadi telah sesuai dengan perencanaan estimasi biaya yang telah disusun. 
Apabila ada penyimpangan maka manajemen harus menganalisa apa yang menjadi penyebabnya dan memepertimbangkan tindakan koreksi yang dibutuhkan
  • Untuk Menentukan harga pokok dari suatu produk ataupun jasa yang diproduksi oleh perusahaan dengan tepat serta teliti serta meringkas semua biaya produksi atau penyerahan jasa. 
Biaya yang disajikan merupakan biaya historis perusahaan. 
Umumnya penentuan harga pokok produknya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dari manajemen puncak dan pihak eksternal. 
Maka dari itu, proses penyusunan akuntansi biaya ini dalam penentuan harga pokoknya berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku
  • Pengambilan Keputusan Manajemen.
Keputusan khusus ini menyangkut masa mendatang. 
Maka informasi akuntansi yang relevan dengan pengambilan suatu keputusan khusus selalu berhubungan dgn informasi yang akan datang. 
Laporan akuntansi biaya yang bertujuan untuk pengambilan sebuah keputusan merupakan bagian dari "akuntansi manajemen"

Pengklasifikasian Biaya

Pengklasifikasian atau penggolongan biaya merupakan suatu proses mengelompokkan dengan sistematis atas seluruh elemen yang ada menjadi kelompok kelompok tertentu agar lebih ringkas supaya bisa menyajikan informasi yang lebih rinci
Biaya merupakan suatu pengorbanan dari sumber ekonomi yang bisa diukur dalam satuan uang yang sudah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk suatu tujuan tertentu.

Unsur unsur pokok dari biaya adalah:
  • Biaya adalah pengorbanan suatu sumber ekonomi
  • Diukur dengan satuan uang
  • Sudah terjadi atau berpotensi terjadi
  • Untuk suatu tujuan tertentu
Ada tiga pendekatan yang biasa dilakukan untuk akuntansi biaya, yaitu biaya standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing), dan biaya berdasarkan hasil (akuntansi throughput).
Akuntansi biaya telah mengalami perubahan yang dramatis, di mana perkembangan sistem komputer hampir menghapuskan pembukuan secara manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi kebutuhan nyata dalam semua organisasi termasuk bank, organisasi profesional, serta lembaga pemerintah.
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.
Dalam akuntansi biaya juga terdapat beberapa kekurangan yang menyertainya, terutama dalam sistem akuntansi biaya yang telah ketinggalan zaman. Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan zaman diantaranya ialah hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal, produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi, manajer operasional berkeinginan menghentikan produk-produk yang kelihatan menguntungkan, marjin laba sulit dijelaskan, pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga, departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu hanya untuk memberi data biaya bagi proyek khusus, dan biaya produk berubah karena adanya perubahan peraturan pelaporan.